Minggu, 23 Maret 2014




Karakteristik dan Perilaku Planaria sp.

Tingkah laku (behavior) adalah apakah suatu organisme melakukan sesuatu dan bagaimana sesuatu itu dilakukan, meliputi keduanya, komponen gerak dan bukan gerak, dan adalah hasil dari factor gen dan lingkungan. Pada ilmu biologi, proses belajar didefinisikan sebagai modifikasi dari tingkah laku yang dihasilkan dari peoses belajar. Seekor hewan akan mengenali stimulus yang didapatkannya dan mulai merespon stimulus tersebut sebagai suatu keputusan. Keputusan ini dapat berupa negatif berupa menjauhi atau menolak stimulus tersebut, sedangkan keputusan positif berupa mendekati atau menerima stimulus tersebut. (Campbell, et al 2002)
Planaria sp. adalah invertebrata berupa cacing pipih cokelat gelap yang menarik untuk diamati baik morfologi maupun perilakunya. Planaria sp. menunjukkan berbagai perilaku sebagai respon terhadap berbagai macam rangsang yang meliputi cahaya, sentuhan, aroma, dan rasa. Selain itu daya regenerasi Planaria sp. sangat unik, dimana planaria mampu memperbaiki bagian tubuh yang tidak sempurna menjadi bagian yang utuh seperti semula dalam waktu yang relatif singkat.
http://nandito106.files.wordpress.com/2010/02/planaria1.jpg?w=500
Planaria dugesia
Planaria merupakan hewan yang hidup bebas dengan habitat yang berbeda-beda, beragam dari perairan yang yang berarus lambat sampai pada perairan danau dan tertutupi oleh bebatuan atau dedaunan. Planaria merupakan organisme yang ideal untuk dipelajari karena kemampuannya untuk belajar yang cukup tinggi. Meskipun ia hanya memiliki system saraf yang sederhana, yakni hanya berupa ganglion-ganglion dan otak ‘primitive’ yang terkonsentrasi pada daerah ujung anterior (kepala) (Levin, 2005). Planaria merupakan pemakan makanan yang beraneka ragam (versatile feeder), ia juga mampu mencari-cari dan memakan bangkai hewan lain yang telah mati. Planaria memiliki tubuh pipih (dorsoventral), bilateral simetri dan tidak bersegmen. tubuh bagian dorsal memiliki auricle (aurikula / berbentuk telinga) dan eyespot (bintik mata), sedangkan tubuh bagian ventral terdapat mulut, pharynk, dan lubang kelamin. Tubuh memiliki peredaran darah, anus, dan coelom. Sedangkan system sarafnya masih sangat sederhana.
http://nandito106.files.wordpress.com/2010/02/planaria-structure.jpg?w=300&h=113planaria dan bagian-bagiannya
Mata planaria disebut dengan eye spot merpakan bintik mata yang sensitif terhadap cahaya matahari  sehingga planaria lebih banyak menghasbiskan banyak waktu di bawah bebatuan atau daun-daun. Pada kepala terdapat bagian yang mirip dengan bentuk telinga  (auricle) dipenuhi oleh banyak reseptor kimia. Menggerakan kepala yang kesatu sisi ke sisi lain sehingga menyebabkan planaria mengetahui atau merasakan adanya sinyal kimia (bau) yang berdifusi dari sumber makanan.
Planaria memiliki kemampuan untuk bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual adalah musiman, dan merekan merupakan hermafrodit, yakni memiliki keduanya, organ kelamin jantan dan betina. Telur dari seekor planaria hanya bisa difertilisasi oleh sperma dari yang lainnya. Setelah fertilisasi, di habitat alaminya, telur-telur dan yolk dibungkus oleh lapisan lengket yang bisa melekat dibawah batu-batu. Setelah musim kawin, organ kelamin didegenerasi dan kemudian meregenerasi kembali saat musim kawin tiba kembali. Untuk bereproduksi secara seksual, planaria menjalani proses yang dinamakan pembelahan melintang (transverse fission). Tubuh planaria terbagi menjadi dua fragment di bawah farink dan setiap porsi meregenerasi bagian tubuh yang hilang oleh jalan sel bakal (stem cell) yang dinamakan neoblast (Microsoft Encarta Reference Library, 2004)
http://nandito106.files.wordpress.com/2010/02/pembelahan-planaria.jpg?w=300&h=191
pembelahan melintang
Planaria merupakan salah satu anggota dari phylum platyhelminthes dari kelas turbelaria. Spesies yang paling umum dijumpai dari planaria adalah Dugesia dorotocephala, Cura foremani, dan Phagocata velata, Dugesia tigrina dan Phagocata vernalis dan Procotyla fluviatilis.

Selasa, 04 Maret 2014

belum selesai



PRAKTIKUM I

Topik               : Daun Tunggal Dan Bagian Bagiannya
Tujuan             : Mengenal bagian bagian daun dan ciri ciri daun tunggal
Hari/ tanggal   : Kamis, 27 Februari 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

        I.            Alat dan Bahan
A.      Alat
1.       Baki/ nampan
2.       Alat tulis
B.      Bahan
1.       Daun Bambu ( Bambusa sp )
2.       Daun tebu ( saccharum officinarum L. )
3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L)
4.      Daun Jarak (Ricinus communis L)
5.      Daun Widelia (Widelia sp)
6.      Daun Keladi (Colocasia sp)
7.      Daun Mangga (Mangifera indica L)

      II.            CARA KERJA
1.       Mengamati bagian-bagian daun : tanglai (ptiolus), pelepah (vagina), helaian (lamma), lidah-lidah (ligula).
2.       Mengamati bangundaun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3.       Mengamati ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, berbelah, berduri.
4.       Mengamati pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, berlekuk.
5.       Mengamati tepi daun : rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beriinggit, berombak, berlekuk, bercnggap, berbagi.
6.       Mengamati daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.       Mengamati pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.       Mengamati permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus, dan rapat kasar)
9.       Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah daun.
10.   Menggambar hasil pengamatan.
    III.            TEORI DASAR
daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batanng dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat wrna hijau daun yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1.       pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.       pengolahan zat-zat makanan  (asimilasi)
3.       penguapan air (transpirasi)
4.       pernafasan (respirasi)
A.      Bagian-Bagian Daun
daun lengkap tetrdiri dari tiga bagian, yaitu :
1.       upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.       tangkai daun (petiolus)
3.       Helaian daun (lamina)
B.      Banngun/ bentuk daun (circumpcriptio)
Berdasarkan letk bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan :
1.       Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memilliki aun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tenngah helaian daun kemungkinanbangun daunnya adalah bulat atau bundar (obricularis), bangun perisai (pelitatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2.    Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang mempunyai bagan yang terlebar di bawah tengah-tengah helalian daunnya dibedakan dalam dua ololngan, yaitu:
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentukbentuk daun seperti: bangun bulat telur(ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).

3.    Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun denngan bagian yang terlebar  terletak di tengah-tenngah helaian daun kemungkinan bangunan dauannya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus),bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus).
Dan bangun sudip arau bangun spatel atau solet (spathulantus).
4.       Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dakam golongan ini tetrmasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya semit, atau lebarnya jauh berbeda jika di bandingkan dengan panjang daun pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung  sama lebarnya adalah bangun gari (linearis), bangun pita(ligulatus),bangun pedang (ensiiformis), bangun paku atau dabus(subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
A.    Ujung daun dan pangkal daun
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah, dan berduri.
B.     Susunan tulang daun
Menurut besar kecilnya tulang daun dibedakan dalam tiga macam yaitu: ibu tulang daun, tulang cabang dan urat daun. Berdasarkan arah tulang tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu menyirip, menjari, melengkung, sejajar atau lurus.
C.    Tepi daun
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh pada tepi daun dibedakan menjadi 2 macam yaitu tepi daun yang bertoreh merdeka (bergerigi, bergigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak) dan tepi daun dengan toreh yang mempengaruhi bentuknya (berlekuk, bercangap, dan berbagi).
D.    Daging daun
Daging daun adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang tulang daun dan urat urat daun. Di bagian ini zat zat yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput, seperti kertas, tipis lunak, seperti perkamen, seperti kulit belulang, dan berdaging.
E.     Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup merah atau hijau kekuningan.
F.     Permukaan daun
Pada umumnya  permukaan daun dibedakan menjadi: licin, gundul, kasap, berkerut, berbingkul bingkul, berbulu, berbulu halus atau rapat, berbulu kasar dan bersisik.








I.          HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel Pengamatan
No
Nama
Tumbuhan
Bangun Daun
Ujung daun
Pangkal daun
Tepi daun
Daging daun
Permukaan atas dan bawah daun
Warna daun

atas
bawah
1
Bambu (Bambusa sp)
pita
Runcing
Membulat
Rata
perkamen
Licin suram
kasap
Hijau tua

2
Tebu (Saccarum officinarum)
Pita
Runcing
Rompang/ Rata
Rata
Perkamen
Licin suram
kasap
Hijau

3
Pisang (Musa paradisiaca)
jorong
Membulat
Membulat
Rata
Kertas
Berselaput lilin
Berselaput lilin
Hijau

4
Jarak (Ricinus communis)
bulat
Meruncing
Membulat
Bergerigi ganda
Tipis lunak
licin
kasar
Hijau Kemerahan

5
Widelia (Widelia sp)
Jorong
Runcing
Runcing
Bergerigi
Tipis lunak
licin
 kasar
Hijau

6
Keladi (Colocasia sp)
Bangun perisai
Meruncing
Membulat
Beromak
Tipis lunak
kasap
Kasar
Hijau

7
Mangga (Mangifera indica)
Lanset
Meruncing
runcing
Berombak
Kulit belulang
Licin
Licin
Hijau tua








B.     Gambar Hasil Pengamatan
1.      Bambu (Bambusa sp)
Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun







Daun-Bambu.jpg            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun




2.      Tebu (Saccarum officinarum)
            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun





scShap2.GIFKeterangan:
1.              Ujung daun
2.              Helaian daun
3.              Tepi daun
4.              Ibu tulang daun
5.              Pangkal daun





3.      Pisang (Musa paradisiaca)
            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun




2334515581_fb3e00f5ac.jpg                                                                                      Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun






4.      Jarak (Ricinus communis)
            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun
Tangkai



ricinus-communis.jpg            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun





5.      Widelia (Widelia sp)
              Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun








widelia.jpg  Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun

                                                                                         



6.      Keladi (Colocasia sp)
   Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun




5019810613_e68456c67e_z.jpg          Keterangan :                 
1.Ujung daun
2.Helaian daun
3.Tepi daun
4.Ibu tulang daun
5.Pangkal daun

7.      Mangga (Mangifera indica)
Keterangan:
1.       Ujung daun
2.       Helaian daun
3.       Tepi daun
4.       Ibu tulang daun
5.       Pangkal daun
daun mangga.jpg
         Keterangan:
1.       Ujung daun
2.       Helaian daun
3.       Tepi daun
4.       Ibu tulang daun
5.       Pangkal daun






PRAKTIKUM I

Topik               : Daun Tunggal Dan Bagian Bagiannya
Tujuan             : Mengenal bagian bagian daun dan ciri ciri daun tunggal
Hari/ tanggal   : Kamis, 27 Februari 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

        I.            Alat dan Bahan
A.      Alat
1.       Baki/ nampan
2.       Alat tulis
B.      Bahan
1.       Daun Bambu ( Bambusa sp )
2.       Daun tebu ( saccharum officinarum L. )
3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L)
4.      Daun Jarak (Ricinus communis L)
5.      Daun Widelia (Widelia sp)
6.      Daun Keladi (Colocasia sp)
7.      Daun Mangga (Mangifera indica L)

      II.            CARA KERJA
1.       Mengamati bagian-bagian daun : tanglai (ptiolus), pelepah (vagina), helaian (lamma), lidah-lidah (ligula).
2.       Mengamati bangundaun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3.       Mengamati ujung daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, berbelah, berduri.
4.       Mengamati pangkal daun : runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, berlekuk.
5.       Mengamati tepi daun : rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beriinggit, berombak, berlekuk, bercnggap, berbagi.
6.       Mengamati daging daun : tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.       Mengamati pertulangan daun : menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.       Mengamati permukaan atas dan bawah daun : gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus, dan rapat kasar)
9.       Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah daun.
10.   Menggambar hasil pengamatan.
    III.            TEORI DASAR
daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batanng dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat wrna hijau daun yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1.       pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.       pengolahan zat-zat makanan  (asimilasi)
3.       penguapan air (transpirasi)
4.       pernafasan (respirasi)
A.      Bagian-Bagian Daun
daun lengkap tetrdiri dari tiga bagian, yaitu :
1.       upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.       tangkai daun (petiolus)
3.       Helaian daun (lamina)
B.      Banngun/ bentuk daun (circumpcriptio)
Berdasarkan letk bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan :
1.       Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memilliki aun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tenngah helaian daun kemungkinanbangun daunnya adalah bulat atau bundar (obricularis), bangun perisai (pelitatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2.    Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang mempunyai bagan yang terlebar di bawah tengah-tengah helalian daunnya dibedakan dalam dua ololngan, yaitu:
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentukbentuk daun seperti: bangun bulat telur(ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).

3.    Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun denngan bagian yang terlebar  terletak di tengah-tenngah helaian daun kemungkinan bangunan dauannya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus),bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus).
Dan bangun sudip arau bangun spatel atau solet (spathulantus).
4.       Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dakam golongan ini tetrmasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya semit, atau lebarnya jauh berbeda jika di bandingkan dengan panjang daun pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung  sama lebarnya adalah bangun gari (linearis), bangun pita(ligulatus),bangun pedang (ensiiformis), bangun paku atau dabus(subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
A.    Ujung daun dan pangkal daun
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah, dan berduri.
B.     Susunan tulang daun
Menurut besar kecilnya tulang daun dibedakan dalam tiga macam yaitu: ibu tulang daun, tulang cabang dan urat daun. Berdasarkan arah tulang tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu menyirip, menjari, melengkung, sejajar atau lurus.
C.    Tepi daun
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh pada tepi daun dibedakan menjadi 2 macam yaitu tepi daun yang bertoreh merdeka (bergerigi, bergigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak) dan tepi daun dengan toreh yang mempengaruhi bentuknya (berlekuk, bercangap, dan berbagi).
D.    Daging daun
Daging daun adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang tulang daun dan urat urat daun. Di bagian ini zat zat yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput, seperti kertas, tipis lunak, seperti perkamen, seperti kulit belulang, dan berdaging.
E.     Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup merah atau hijau kekuningan.
F.     Permukaan daun
Pada umumnya  permukaan daun dibedakan menjadi: licin, gundul, kasap, berkerut, berbingkul bingkul, berbulu, berbulu halus atau rapat, berbulu kasar dan bersisik.








I.          HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel Pengamatan
No
Nama
Tumbuhan
Bangun Daun
Ujung daun
Pangkal daun
Tepi daun
Daging daun
Permukaan atas dan bawah daun
Warna daun

atas
bawah
1
Bambu (Bambusa sp)
pita
Runcing
Membulat
Rata
perkamen
Licin suram
kasap
Hijau tua

2
Tebu (Saccarum officinarum)
Pita
Runcing
Rompang/ Rata
Rata
Perkamen
Licin suram
kasap
Hijau

3
Pisang (Musa paradisiaca)
jorong
Membulat
Membulat
Rata
Kertas
Berselaput lilin
Berselaput lilin
Hijau

4
Jarak (Ricinus communis)
bulat
Meruncing
Membulat
Bergerigi ganda
Tipis lunak
licin
kasar
Hijau Kemerahan

5
Widelia (Widelia sp)
Jorong
Runcing
Runcing
Bergerigi
Tipis lunak
licin
 kasar
Hijau

6
Keladi (Colocasia sp)
Bangun perisai
Meruncing
Membulat
Beromak
Tipis lunak
kasap
Kasar
Hijau

7
Mangga (Mangifera indica)
Lanset
Meruncing
runcing
Berombak
Kulit belulang
Licin
Licin
Hijau tua








B.     Gambar Hasil Pengamatan
1.      Bambu (Bambusa sp)
Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun







Daun-Bambu.jpg            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun




2.      Tebu (Saccarum officinarum)
            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun





scShap2.GIFKeterangan:
1.              Ujung daun
2.              Helaian daun
3.              Tepi daun
4.              Ibu tulang daun
5.              Pangkal daun





3.      Pisang (Musa paradisiaca)
            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun




2334515581_fb3e00f5ac.jpg                                                                                      Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun






4.      Jarak (Ricinus communis)
            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun
Tangkai



ricinus-communis.jpg            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun





5.      Widelia (Widelia sp)
              Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun








widelia.jpg  Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun

                                                                                         



6.      Keladi (Colocasia sp)
   Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun




5019810613_e68456c67e_z.jpg          Keterangan :                 
1.Ujung daun
2.Helaian daun
3.Tepi daun
4.Ibu tulang daun
5.Pangkal daun

7.      Mangga (Mangifera indica)
Keterangan:
1.       Ujung daun
2.       Helaian daun
3.       Tepi daun
4.       Ibu tulang daun
5.       Pangkal daun
daun mangga.jpg
         Keterangan:
1.       Ujung daun
2.       Helaian daun
3.       Tepi daun
4.       Ibu tulang daun
5.       Pangkal daun